Pengalaman Mahasiswa Indonesia, Perdana Puasa Ramadhan di Amerika Serikat dan Inggris

Pengalaman Mahasiswa Indonesia, Perdana Puasa Ramadhan di Amerika Serikat dan Inggris

Independencechamber.org – Bulan suci ramadhan jadi salah satu momentum penting berkumpul bersama keluarga dan kolega. Namun momen tersebut tak dirasakan Haikal Al Haidar (25) alias Ekal pada bulan puasa kali ini.

Ramadhan tahun ini pengalaman pertama Ekal yang harus jauh dari keluarga karena lagi studi S2 ke Amerika Serikat. Ada tentangan berbeda yang dirasakan Ekal menjalankan ibadah puasa di negeri Paman Sam.

Read More

Yang mendasar ia rasakan adalah perbedaan waktu berpuasa, tak ada yang membangunkan sahur hingga makanan takjil untuk berbuka puasa. Waktu puasa di Washington DC, AS lebih lama, yakni 14 jam dibandingkan di Indonesia yang hanya sekitar 13 jam.

“Mendekati lebaran, jadinya akan lebih lama sekitar 15 jam 10 menit karena sudah semakin mendekati musim panas dan rentang waktu matahari lebih lama,” ujar Ekal kepada Independencechamber.org, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga:
Masuki Seri Eropa, Begini Target Fabio Quartararo di MotoGP 2022

Pria kelahiran Ternate, Maluku Utara ini menceritakan untuk menu berbuka puasa, sangat berbeda dengan di Indonesia yang umumnya terdiri dari gorengan, kolak dan lainnya. Di sana ia berbuka puasa dengan roti, susu dan makanan lain yang tersedia.

Haikal Alhadar, Mahasiswa asal Indonesia studi S2 bidang Global Human Development, School of Foreign Service di Georgetown University. (Ist)

Tak jarang ia memasak untuk makanan buka puasa. Namun jika tak sempat, ia akan mencari makanan berbuka di sekitar, baik melalui food truck atau melalui WhatsApp maupun instagram.

“Jadi cari waktu di sela-sela waktu kuliah untuk siapin makanan, simpan di kulkas. Jadi kalau sudah mau waktu buka puasa, bisa dipanaskan langsung. Atau kalau memang lagi senggang, akan mulai masak mendekati waktu buka, biar sekalian semangat ngabuburit,” tutur Ekal.

Untuk makanan sahur, Ekal harus menyiapkan makanan saat malam hari. Pasalnya, tak ada restoran atau rumah makan yang buka saat sahur seperti di Indonesia.

Kebersamaan Ramadan

Baca Juga:
Waktu Terbaik BacaDoa Buka Puasa Ramadhan, Setelah atau Sebelum Minum?

Mahasiswa S2 bidang Global Human Development, School of Foreign Service di Georgetown University ini tetap bersyukur, meski jauh dari orangtua. Ia merasakan suasana ramadhan bersama rekan sesama muslim baik dari Indonesia maupun dari rekan-rekan muslim yang berasal dari Timur Tengah, Asia Selatan maupun Afrika.

Di bulan Ramadhan penuh berkah ini, mari kita ringankan beban saudara sesama yang kesusahan.
Berbagi sambil menambah amalan lewat sedekah makanan bersama Independencechamber.org di laman Indonesia Dermawan.
Untuk langsung meng-input jumlah sedekah silakan
KLIK DI SINI!



#Pengalaman #Mahasiswa #Indonesia #Perdana #Puasa #Ramadhan #Amerika #Serikat #dan #Inggris

Sumber : www.suara.com

Related posts