Daya Beli Bangkit, Konsumsi Tumbuh 3,55 Persen Tahun Lalu

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kebangkitan konsumsi rumah tangga dari sisi pengeluaran yang membentuk pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu. Tercatat, konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55 persen pada kuartal IV tahun lalu dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Bandingkan dengan kuartal III 2021 di mana konsumsi rumah tangga hanya bertumbuh 1,02 persen. dan kuartal IV 2020 lalu yang minus 3,61 persen.

Walaupun, pertumbuhan konsumsi rumah tangga ini belum menyamai level pra-pandemi yang ada di kisaran 5 persen.

“Penjualan eceran tumbuh. Penjualan wholesale mobil juga tumbuh, termasuk sepeda motor. Ini indikasi pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam paparan PDB 2021, Senin (7/2).

Adapun, kontribusi pertumbuhan konsumsi rumah tangga ditopang oleh transportasi dan komunikasi, makanan dan minuman, selain restoran.

Selanjutnya, perumahan dan perlengkapan rumah tangga, kesehatan dan pendidikan, serta restoran dan hotel.

Konsumsi rumah tangga merupakan motor utama pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi total 52,91 persen terhadap PDB. Diikuti PMTB, ekspor, dan lainnya.

Pada 2021, ekonomi RI tumbuh 3,69 persen. Angkanya di atas realisasi tahun sebelumnya, yakni minus 2 persen. Namun masih di bawah ekspektasi Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar 4 persen.

Apabila dibandingkan kuartal IV 2020 lalu atau year on year, pertumbuhan ekonomi RI tercatat tumbuh 5,02 persen.

“Industri pengolahan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal IV. Polanya, mirip dengan kuartal III 2021, di mana industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan,” jelasnya.

Dilansir dari laman: cnnindonesia.com

Related posts