Militer AS Akan Pecat Anggota yang Tolak Vaksinasi Covid

Militer Amerika Serikat mengumumkan akan memecat personel yang menolak divaksinasi, Rabu (2/1).

“Tentara yang tidak divaksin memicu risiko bagi pasukan dan membahayakan kesiapan,” kata Sekretaris Angkatan Darat, Christine Wormuth, dalam pernyataan resmi dikutip AFP.

“Kami akan memulai proses pemisahan paksa untuk prajurit yang menolak perintah vaksin dan tak perlu menunggu keputusan akhir,” Wormuth menambahkan.

Merujuk pernyataan tersebut, lebih dari 3.000 personel bisa diberhentikan. Sementara itu, militer Amerika Serikat memiliki 482 ribu tentara aktif pada akhir 2021.

Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan, sebanyak 8.000 anggota personel aktif dan tentara cadangan masih belum divaksinasi.

Akhir Januari lalu, enam perwira tinggi dicopot dari jabatan mereka karena menolak vaksinasi Covid-19. Dari keenam orang itu, dua diantaranya merupakan komandan batalyon.

Oktober 2021 lalu, Angkatan Laut AS, bahkan mengumumkan personel yang menolak vaksin akan dikeluarkan dari angkatan bersenjata.

Hal tersebut sangat sensitif karena jika satu kasus Covid-19 terdeteksi di kapal selam atau seluruh kapal, mau tak mau mereka harus berhenti beroperasi.

Militer AS pernah mengeluarkan teguran tertulis kepada 3.073 tentara yang menolak diinokulasi.

Hingga kini AL Amerika sudah memecat 118 orang karena menolak vaksin.

Menurut data Pentagon, sekitar 97 persen dari 1,4 juta personel militer telah menerima satu dosis vaksin.

Pemerintah Amerika Serikat mewajibkan personel militer divaksin mulai September 2021.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, mengatakan untuk membela bangsa, mereka membutuhkan angkatan bersenjata yang sehat dan siap siaga.

“Saya sangat mendorong semua personel militer dan sipil Kemhan AS serta personel kontrak untuk divaksinasi sekarang dan bagi anggota dinas militer untuk tidak menunggu mandat,” kata Austin pada September lalu.

Dilansir dari laman: cnnindonesia.com

Related posts