Inggris mencatat 534 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam hingga Rabu (2/1). Ini merupakan angka kematian harian tertinggi dalam nyaris satu tahun belakangan.
Reuters melaporkan, angka kematian Covid-19 saat ini mengalahkan salah satu rekor tertinggi di Inggris yang tercatat pada akhir Februari 2021. Pada bulan tersebut, angka kematian tertinggi tercatat di angka 442.
Selain itu, pemerintah Inggris kini juga mencatat 88.085 kasus Covid-19 baru dalam sehari.
Belakangan ini, laporan kasus Covid-19 di Inggris memang terus berada di angka yang relatif tinggi karena kemunculan virus corona varian Omicron.
Namun, pemerintah tetap berencana melonggarkan aturan Covid-19, termasuk kewajiban memakai masker di dalam dan luar ruangan. Pemerintah juga bakal mulai mengimbau agar warganya mulai bekerja dari kantor.
Januari lalu, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan bahwa strategi Inggris untuk menangani Covid-19 saat ini berfokus pada vaksinasi.
Saat ini, Inggris menerapkan aturan wajib isolasi mandiri bagi pasien Covid-19. Aturan itu akan berlaku hingga 24 Maret dan Johnson berencana untuk mengubahnya dari “wajib” menjadi “disarankan” saja.
Johnson menegaskan bahwa Inggris harus mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.
“Kita harus belajar hidup dengan Covid sama dengan kita selama ini hidup dengan flu,” ucapnya.
Meski demikian, Johnson mengimbau agar warga nantinya tetap melakukan upaya-upaya pencegahan, seperti mencuci tangan, mengisolasi diri jika positif Covid-19.
Selain itu, Johnson mendesak agar warga segera mengikuti program vaksinasi. Jika sudah menerima vaksinasi Covid-19 lengkap, warga didorong agar segera mendaftarkan diri untuk booster.
Dilansir dari laman: cnnindonesia.com
