AS, Israel, dan Saudi Latihan Militer Bersama Bawa Misi Khusus

Angkatan Laut Amerika Serikat, Israel, Arab Saudi, dan negara-negara mayoritas muslim bawa misi khusus menggelar latihan militer bersama sejak Senin (7/2). Ini merupakan pertama kalinya Israel mengikuti latihan militer kemaritiman multinasional bersama Arab Saudi.

Angkatan Laut AS mengungkapkan, lebih dari 9.000 orang dari 60 militer mengikuti Latihan Maritim Internasional (IMX). Latihan ini berfokus pada sistem angkatan laut tak berawak dan penggunaan kecerdasan buatan (AI).

Selain itu, latihan ini juga akan menguji kembali peningkatan kemampuan komando, kontrol laut, operasi keamanan maritim, dan penanggulangan ranjau.

“Armada Kapal Rudal dan Unit Misi Bawah Laut akan berlatih dengan Armada ke-5 Amerika di wilayah Laut Merah, sebagai bagian dari latihan keseluruhan,” demikian pernyataan Pasukan Pertahanan Israel dalam keterangan tertulis dikutip The Time of Israel, Selasa (2/1).

“Latihan ini akan memperkuat keamanan regional kami dan memajukan kerja sama regional kami,” lanjutnya.

Latihan dijadwalkan berlangsung selama hampir tiga pekan dan akan berakhir pada 17 Februari 2022.

Selain Saudi, ada beberapa negara lain yang turut mengikuti latihan ini meski tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Negara-negara tersebut antara lain Oman, Komoro, Djibouti, Somalia, Yaman, dan Pakistan.

Beberapa negara yang sudah melakukan normalisasi dengan Israel, seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain juga turut bergabung dalam latihan militer ini.

Akibat konflik dengan Palestina, beberapa negara Timur Tengah tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, termasuk Arab Saudi. Meski demikian, hubungan kedua negara semakin membaik dalam beberapa waktu terakhir.

Bahkan, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid sempat mengungkapkan keinginan Israel untuk menjalin relasi dengan Indonesia dan Arab Saudi.

“Jika Anda bertanya kepada saya negara penting apa yang sedang kami bidik, Indonesia adalah salah satunya. Arab Saudi tentu saja masuk, tetapi hal-hal ini butuh waktu,” kata Lapid kepada radio Angkatan Darat Israel, yang dikutip Reuters, Selasa (25/1).

Dilansir dari laman: cnnindonesia.com

Related posts